001. Panduan Budidaya Tanaman Jagung
Jagung
(Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama
di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber
pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia
(misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga
ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil
minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung bulir dan tepung tongkolnya).Tongkol jagung kaya akan pentosa,
yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah
direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan
farmasi.
A.
SYARAT PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
Curah
hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya
ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan
sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat
dan memberikan hasil biji yang tidak optimal.
Suhu
optimum antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan
tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan
berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan
air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat
kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras
dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum
antara 50-600 m dpl.
B.
PENGOLAHAN TANAH
Lahan
dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup
banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian
dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul
sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran
drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman
20 cm.
Saluran
ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Di daerah
dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara
menyebar kapur merata/ pada barisan tanaman, kira- kira 1 bulan
sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah
dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu
pada tanaman jagung.
C. SYARAT BENIH JAGUNG
Benih
sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih
hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30
kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA
(dosis 2-4 cc/lt air semalam).
D.
PEMUPUKAN
Takaran
per hektar pupuk kandang 2 ton, urea 300 kg, SP36 150 kg, KCl 75 kg.
Pupuk urea diberikan 2 kali, masing-masing 1/2 bagian pada saat
tanaman berumur 18 hari dan 35 hari. Sedangkan pupuk kandang, SP36
dan KCl diberikan seluruhnya pada saat tanam.
E.
PENANAMAN JAGUNG
Waktu
tanam · Sebaiknya musim penghujan.
1.
Penentuan Pola Tanaman Jagung
Beberapa
pola tanam yang biasa diterapkan :
A.
Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),dilakukan secara beruntun
sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk
mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo,
kedelai, kacang tanah, dll.
B.
Tumpang sari ( intercropping ),melakukan penanaman lebih dari 1
tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur
seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung,
ketela pohon, padi gogo.
C.
Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ), penanaman terdiri beberapa
tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua
tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman
hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai,
ubi kayu.
D.
Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ),pola tanam dengan menyisipkan
satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu
tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung
disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan
kacang panjang.
2.
Lubang Tanam dan Cara Tanam Tanaman Jagung
Lubang
tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir
benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin
panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih
100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman
/lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75
cm (1 tanaman/lubang).
F.
PENYIANGAN
Penyiangan
dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih
muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan
jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut
masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah
tanaman berumur 15 hari.
G.
PENJARANGAN DAN PENYULAMAN
Tanaman
yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting
tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara
langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain
yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti
benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam
(hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama
dengan sewaktu penanaman.
H.
PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Setelah
benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah
telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun
menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga
perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman
jagung.
I.
PEMBUMBUNAN
Pembumbunan
dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang
agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di
atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman
berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah
kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian
ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan
yang memanjang.
002. Budidaya
Jagung di Lahan Bawah Tanaman Kelapa/ pohon pruduksi
Program peremajaan yang
sedang dan akan terus dilanjutkan di Indonesia sebagai upaya
meningkatkan produksi tanaman kelapa akan lebih berhasil jika
memberikan jaminan peningkatan pendapatan bagi petani. Dengan
menerapkan teknologi jarak tanam dan sistem tanam baru kelapa dengan
berwawasan tanaman campuran (polikultur). Dari hasil pengujian
lapangan bahwa Usaha tani polikultur secara agronomi tidak mengganggu
pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa. Selanjutnya secara ekonomi
usaha tani semacam ini justru meningkatkan pendapatan petani
dibanding dengan usaha tani kelapa monokultur. Pengusahaan
tanaman sela diantara tanaman kelapa dapat memperbaiki aerasi tanah
sehingga dapat memperbaiki sistem perakaran kelapa dan meningkatkan
produksi buah kelapa (Setyamidjaya, 1994). Dewasa ini sistem tumpang
gilir (panen berganda, multiple cropping) dianggap dapat dilakukan
pula dibawah tanaman kelapa yang telah menghasilkan. Tumpang gilir
terutama terutama dianjurkan untuk mengatasi terjadinya akibat yang
tidak menguntungkan karena naik turunnya harga kelapa yang sulit
diramal. Pertimbangan lain dilakukannya penanaman berganda (terutama
pada perkebunan takyat) adalah untuk menyerap tenaga kerja, sebagai
pengendalian gulma, konservasi lahan, memperbaiki sifat-sifat tanah,
dan menambah produksi. Setyamidjaya, (1994) menyebutkan bahwa
tanaman sela jagung dengan kelapa rakyat di Minahasa, Sulawesi Utara
dapat menurunkan biaya rata-rata produksi dan menambah keuntungan
usaha tani. Program sistem pertanian terpadu berbasis kelapa adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan pemanfaatan lahan dipertanaman
kelapa pada satu luasan dan waktu tertentu. Untuk memperoleh hasil
yang baik dari tanaman pokok (kelapa) maupun tanaman sela,
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tersedianya tenaga kerja,
keadaan tanah dan iklim, pemasaran hasil dan umur tanaman kelapa yang
bersangkutan.
Persiapan lahan :
Lahan yang digunakan pada kegiatan ini adalah lahan peremajaan kelapa yang tua atau rehabilitasi kelapa. Kegiatan yang dilakukan penebangan kelapa yang sudah tua kemudian lahan dibersihkan dari pohon kelapa, ranting-ranting dan gulma. Melakukan pengajiran untuk membuat jarak tanam kelapa 12 m x 12 m. Diantara tanaman kelapa direncanakan akan ditanami kakao sebagai tanaman tumpang sari. Pembuatan lubang dilakukan setengah bulan sebelum penanaman kelapa, dengan ukuran panjang, lebar, dan dalam 50 cm x 50 cm x 50 cm. Satu minggu sebelum penananam kelapa dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang pada lubang tanam yang sudah disiapkan dengan dosis pupuk kandang 1/5 zak ukuran 50 kg pupuk per lubang. Dalam memanfaatkan lahan diantara tanaman kelapa yang masih kosong akan ditanami dengan tanaman jagung manis. Penanaman jagung manis dilakukan tanpa olah tanah (TOT). Lahan dibersihkan dari gulma dan ranting yang ada serta gulma, selanjutnya dibuat barisan tanaman jagung dengan arah timur barat dengan jarak tanam 75 cm x 25 cm. Tanah langsung ditugal dengan menggunakan alat tugal. Setiap lubang tugalan diberi pupuk kandang dari kotoran sapi sebanyak satu genggam.Penanaman :
Tanaman kelapa ditanam pada tanggal 21 Februari 2009 dengan jarak tanam 12 m x 12 m dengan jumlah tanaman 42 pohon dengan jumlah 7 baris arah timur barat dan 6 baris utara selatan. Varietas kelapa yang ditanam adalah unggul lokal Kabupaten Hulu Sungai Selatan – Kalimantan Selatan. Pada saat tanam setiap lubang diberi pupuk SP 36 dengan dosis 2 sendok makan setiap lubang.
Gambar 1: Tanaman jagung varietas Bonanza F1umur 30 hari di tanam di BBPP Binuang
Tanaman jagung manis yang ditanam varietas Bonanza F1 yang diproduksi PT East West Seed Indonesia yang memproduksi benih tanaman cap Panah Merah. Varietas jagung Bonanza F1 punya keunggulan : Tanaman seragam, tongkol seragam berpotensi 2 tongkol/tanaman, Warna bulir kuning, rasa manis dan lembut, bobot tongkol 270 – 500 gram untuk konsumsi segar, panen pada umur 63 hari setelah tanam, potensi hasil 13 – 15 ton/ ha (Anonim,2008). Penanaman jagung dilakukan pada tangal 16 April 2009. Penanaman dilakukan pada tanah yang telah ditugal dan diberi pupuk kandang. Setiap lubang ditanam satu benih jagung manis Bonanza F1. Bersamaan menutup tanah dilakukan pemupukan dengan pupuk campuran SP 36 dan Urea dengan dosis 1/2 sendok makan yang diberikan dengan cara dicampur tanah yang akan digunakan untuk menutup lubang penanaman.Pembumbunan :
Benih jagung mulai tumbuh empat hari setelah tanam yaitu pada tanggal 20 April 2009. Pembumbunan segera dilakukan pada tanaman umur 15 hari setelah tanam yang sekaligus mengendalikan gulma disekitar tanaman. Pembumbunan sangat diperlukan untuk memperbaiki aerasi tanah dan menghindari tananam rebah. Pembumbunan dan pengendalian gulma disekitar tanaman dilakukan secara bersama-sama terutama sebelum dilakuakan pemupukan pada tanaman. Sedangkan pengendalian gulma diantara barisan tanaman jagung dan piringan kelapa dilakukan dengan herbisida secara berkala apabila gulma kelihatan lebat dengan herbisida Gramoxone yang di Produksi PT Sygenta Indonesia.Pemupukan :
Pemupukan jagung pertama pada saat tanam dengan pupuk SP 36 dan urea dengan dosis 1/3 sendok makan yang diberikan dengan cara dicampur tanah yang akan digunakan untuk menutup lubang penanaman
Gambar 2. Tanaman jagung Varietas Bonanza F1 yang sudah mulai berbuah.
Pemupukan kedua tanaman jagung pada umur 15 hari dengan pupuk urea dan KCl dengan dosis 1 sendok makan yang diberikan disebelah utara dan selatan pada barisan tanaman jagung yang sekaligus digunakan untuk pembubumbunan dan pengendalian gulma disekitar tanaman jagung. Pemupukan ke tiga dilakukan pada umur tanaman 35 hari dengan pupuk Urea dan KCl dosis 1 sendok yang diberikan di sebelah timur dan barat tanaman atau didalam barisan tanaman yang sekaligus pembumbunan dan mngendalikan gulma. Pemupukan tanaman kelapa dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan campuran pupuk urea dan KCl dengan dosis 1/3 kg per pohon yang diberikan secara melingkar disekeling tanaman.Penjarangan tongkol :
Tanaman jagung yang sudah mengeluarkan tongkol selalu diperiksa apabila ditemukan satu batang tanaman jagung mengeluarkan 3 tongkol maka satu tongkol yang paling kecil segera dibuang (dapat dimanfaatkan sebagai sayur). Sedangkan tanaman yang mengeluarkan tongkol satu atau dua tongkol dibiarkan tumbuh menjadi tongkol dewasa yang dapat dipanen.Pengendalian hama penyakit :
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa dan jagung yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara berkala dikebun bila terjadi serangan hama dan penyakit. Pencegahan tanaman jagung pada umur 15 hari setelah tanam disemprot dengan Alika 247 ZG yang diproduksi PT Syngenta Indonesia. Selama penanaman kelapa dan jagung ini tidak terjadi adanya serangan hama dan penyakit yang berarti.
Panen :
Tanaman jagung manis varietas Bonanza F1 dapat dipanen apabila tongkol jagung sudah berisi penuh dan besarnya sudah maksimal. Pada jagung varietas Bonanza F1 dipanen pada tanggal 22 Juni 2009 atau 68 hari setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara memilih tanaman yang sudah berisi penuh dan besarnya sudah maksimal kemudian dipetik dengan menggunakan tangan. Pemanen dilakukan secara bertahap sampai tanggal 26 Juni 2009.
Pemasaran jagung manis di Kalimantan Selatan Khususnya Binuang tidak menjadi masalah karena pedagang langsung ke kebun jagung. Luas lahan yang ditanami jagung manis di lahan Balai Besar Pertanian Binuang Kalimantan Selatan seluas panjang 72 m dan lebar 12 m = 864 m dengan hasil tongkol 1.455 tonggkol dengan harga antara Rp. 1000 - Rp. 1.100 = Rp. 1.526.000,-(satu juta lima ratus dua puluh enam ribu rupiah) rincian seperti pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Waktu panen, produksi dan harga jual jagung manis :
N0
|
Tanggal
|
Jumlah
|
Harga (Rp)
|
Total (Rp)
|
Gambar
3. Tongkol jagung varitas Bonanza F1 yang panjangnya bisa sampai
25 cm
|
|
1
|
22 Juni 2009
|
505
|
1.100
|
555.500
|
||
2
|
22 Juni 2009
|
455
|
1.000
|
455.000
|
||
3
|
23 Juni 2009
|
125
|
1.100
|
137.500
|
||
4
|
23 Juni 2009
|
110
|
1.000
|
110.000
|
||
5
|
24 Juni 2009
|
80
|
1.100
|
88.000
|
||
6
|
24 Juni 2009
|
160
|
1.000
|
160.000
|
||
7
|
26 Juni 2009
|
20
|
1.000
|
20.000
|
||
T o t a l
|
1.455
|
1.526.000
|
||||
Kalau dikonversi ke satu ha 10.000 m : 864 m = 11,574 m. Dalam 1 ha dapat menghasilkan tonggkol 1.455 x 11,574 = 16.840 tonggkol dengan asumsi harga per tonggkol Rp 1.000 sehingga total hasil kotor yang diperoleh = Rp. 16.840.000,-(enam belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). Setelah tanaman jagung dipanen pertumbuhan kelapa yang ada tanaman sela jagung manis menunjukkan pertumbuhan yang sama baiknya dengan tanaman kelapa yang tidak ada tanaman jagungnya.
Selamat Mencoba, Semoga Sukses./ ekowsystem@yahoo.com
/ gayabatam@yahoo.com
|
jagungnya tumbuh subur, makasih panduan menanam jagungnya.
ReplyDelete