Feb 24, 2012

Menanam Jagung



001. Panduan Budidaya Tanaman Jagung


Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
A. SYARAT PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal.
Suhu optimum antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.

B. PENGOLAHAN TANAH
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm.
Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/ pada barisan tanaman, kira- kira 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung.

C. SYARAT BENIH JAGUNG
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

D. PEMUPUKAN
Takaran per hektar pupuk kandang 2 ton, urea 300 kg, SP36 150 kg, KCl 75 kg. Pupuk urea diberikan 2 kali, masing-masing 1/2 bagian pada saat tanaman berumur 18 hari dan 35 hari. Sedangkan pupuk kandang, SP36 dan KCl diberikan seluruhnya pada saat tanam.

E. PENANAMAN JAGUNG
Waktu tanam · Sebaiknya musim penghujan.
1. Penentuan Pola Tanaman Jagung
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :
A. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.
B. Tumpang sari ( intercropping ),melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.
C. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ), penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.
D. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ),pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
2. Lubang Tanam dan Cara Tanam Tanaman Jagung
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75 cm (1 tanaman/lubang).

F. PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

G. PENJARANGAN DAN PENYULAMAN
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

H. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

I. PEMBUMBUNAN
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.


002. Budidaya Jagung di Lahan Bawah Tanaman Kelapa/ pohon pruduksi


         Program peremajaan yang sedang dan akan terus dilanjutkan di Indonesia sebagai upaya meningkatkan produksi tanaman kelapa akan lebih berhasil jika memberikan jaminan peningkatan pendapatan bagi petani. Dengan menerapkan teknologi jarak tanam dan sistem tanam baru kelapa dengan berwawasan tanaman campuran (polikultur). Dari hasil pengujian lapangan bahwa Usaha tani polikultur secara agronomi tidak mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa. Selanjutnya secara ekonomi usaha tani semacam ini justru meningkatkan pendapatan petani dibanding dengan usaha tani kelapa monokultur. Pengusahaan tanaman sela diantara tanaman kelapa dapat memperbaiki aerasi tanah sehingga dapat memperbaiki sistem perakaran kelapa dan meningkatkan produksi buah kelapa (Setyamidjaya, 1994). Dewasa ini sistem tumpang gilir (panen berganda, multiple cropping) dianggap dapat dilakukan pula dibawah tanaman kelapa yang telah menghasilkan. Tumpang gilir terutama terutama dianjurkan untuk mengatasi terjadinya akibat yang tidak menguntungkan karena naik turunnya harga kelapa yang sulit diramal. Pertimbangan lain dilakukannya penanaman berganda (terutama pada perkebunan takyat) adalah untuk menyerap tenaga kerja, sebagai pengendalian gulma, konservasi lahan, memperbaiki sifat-sifat tanah, dan menambah produksi. Setyamidjaya, (1994) menyebutkan bahwa tanaman sela jagung dengan kelapa rakyat di Minahasa, Sulawesi Utara dapat menurunkan biaya rata-rata produksi dan menambah keuntungan usaha tani. Program sistem pertanian terpadu berbasis kelapa adalah untuk meningkatkan efisiensi dan pemanfaatan lahan dipertanaman kelapa pada satu luasan dan waktu tertentu. Untuk memperoleh hasil yang baik dari tanaman pokok (kelapa) maupun tanaman sela, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tersedianya tenaga kerja, keadaan tanah dan iklim, pemasaran hasil dan umur tanaman kelapa yang bersangkutan.

Persiapan lahan :
         Lahan yang digunakan pada kegiatan ini adalah lahan peremajaan kelapa yang tua atau rehabilitasi kelapa. Kegiatan yang dilakukan penebangan kelapa yang sudah tua kemudian lahan dibersihkan dari pohon kelapa, ranting-ranting dan gulma. Melakukan pengajiran untuk membuat jarak tanam kelapa 12 m x 12 m. Diantara tanaman kelapa direncanakan akan ditanami kakao sebagai tanaman tumpang sari. Pembuatan lubang dilakukan setengah bulan sebelum penanaman kelapa, dengan ukuran panjang, lebar, dan dalam 50 cm x 50 cm x 50 cm. Satu minggu sebelum penananam kelapa dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang pada lubang tanam yang sudah disiapkan dengan dosis pupuk kandang 1/5 zak ukuran 50 kg pupuk per lubang. Dalam memanfaatkan lahan diantara tanaman kelapa yang masih kosong akan ditanami dengan tanaman jagung manis. Penanaman jagung manis dilakukan tanpa olah tanah (TOT). Lahan dibersihkan dari gulma dan ranting yang ada serta gulma, selanjutnya dibuat barisan tanaman jagung dengan arah timur barat dengan jarak tanam 75 cm x 25 cm. Tanah langsung ditugal dengan menggunakan alat tugal. Setiap lubang tugalan diberi pupuk kandang dari kotoran sapi sebanyak satu genggam.Penanaman :
        Tanaman kelapa ditanam pada tanggal 21 Februari 2009 dengan jarak tanam 12 m x 12 m dengan jumlah tanaman 42 pohon dengan jumlah 7 baris arah timur barat dan 6 baris utara selatan. Varietas kelapa yang ditanam adalah unggul lokal Kabupaten Hulu Sungai Selatan – Kalimantan Selatan. Pada saat tanam setiap lubang diberi pupuk SP 36 dengan dosis 2 sendok makan setiap lubang.


Gambar 1: Tanaman jagung varietas Bonanza F1umur 30 hari di tanam di BBPP Binuang

Tanaman jagung manis yang ditanam varietas Bonanza F1 yang diproduksi PT East West Seed Indonesia yang memproduksi benih tanaman cap Panah Merah. Varietas jagung Bonanza F1 punya keunggulan : Tanaman seragam, tongkol seragam berpotensi 2 tongkol/tanaman, Warna bulir kuning, rasa manis dan lembut, bobot tongkol 270 – 500 gram untuk konsumsi segar, panen pada umur 63 hari setelah tanam, potensi hasil 13 – 15 ton/ ha (Anonim,2008). Penanaman jagung dilakukan pada tangal 16 April 2009. Penanaman dilakukan pada tanah yang telah ditugal dan diberi pupuk kandang. Setiap lubang ditanam satu benih jagung manis Bonanza F1. Bersamaan menutup tanah dilakukan pemupukan dengan pupuk campuran SP 36 dan Urea dengan dosis 1/2 sendok makan yang diberikan dengan cara dicampur tanah yang akan digunakan untuk menutup lubang penanaman.Pembumbunan :
        Benih jagung mulai tumbuh empat hari setelah tanam yaitu pada tanggal 20 April 2009. Pembumbunan segera dilakukan pada tanaman umur 15 hari setelah tanam yang sekaligus mengendalikan gulma disekitar tanaman. Pembumbunan sangat diperlukan untuk memperbaiki aerasi tanah dan menghindari tananam rebah. Pembumbunan dan pengendalian gulma disekitar tanaman dilakukan secara bersama-sama terutama sebelum dilakuakan pemupukan pada tanaman. Sedangkan pengendalian gulma diantara barisan tanaman jagung dan piringan kelapa dilakukan dengan herbisida secara berkala apabila gulma kelihatan lebat dengan herbisida Gramoxone yang di Produksi PT Sygenta Indonesia.Pemupukan :
        Pemupukan jagung pertama pada saat tanam dengan pupuk SP 36 dan urea dengan dosis 1/3 sendok makan yang diberikan dengan cara dicampur tanah yang akan digunakan untuk menutup lubang penanaman


Gambar 2. Tanaman jagung Varietas Bonanza F1 yang sudah mulai berbuah.

Pemupukan kedua tanaman jagung pada umur 15 hari dengan pupuk urea dan KCl dengan dosis 1 sendok makan yang diberikan disebelah utara dan selatan pada barisan tanaman jagung yang sekaligus digunakan untuk pembubumbunan dan pengendalian gulma disekitar tanaman jagung. Pemupukan ke tiga dilakukan pada umur tanaman 35 hari dengan pupuk Urea dan KCl dosis 1 sendok yang diberikan di sebelah timur dan barat tanaman atau didalam barisan tanaman yang sekaligus pembumbunan dan mngendalikan gulma. Pemupukan tanaman kelapa dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan campuran pupuk urea dan KCl dengan dosis 1/3 kg per pohon yang diberikan secara melingkar disekeling tanaman.Penjarangan tongkol :
        Tanaman jagung yang sudah mengeluarkan tongkol selalu diperiksa apabila ditemukan satu batang tanaman jagung mengeluarkan 3 tongkol maka satu tongkol yang paling kecil segera dibuang (dapat dimanfaatkan sebagai sayur). Sedangkan tanaman yang mengeluarkan tongkol satu atau dua tongkol dibiarkan tumbuh menjadi tongkol dewasa yang dapat dipanen.Pengendalian hama penyakit :
        Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa dan jagung yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara berkala dikebun bila terjadi serangan hama dan penyakit. Pencegahan tanaman jagung pada umur 15 hari setelah tanam disemprot dengan Alika 247 ZG yang diproduksi PT Syngenta Indonesia. Selama penanaman kelapa dan jagung ini tidak terjadi adanya serangan hama dan penyakit yang berarti.

Panen :
        Tanaman jagung manis varietas Bonanza F1 dapat dipanen apabila tongkol jagung sudah berisi penuh dan besarnya sudah maksimal. Pada jagung varietas Bonanza F1 dipanen pada tanggal 22 Juni 2009 atau 68 hari setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara memilih tanaman yang sudah berisi penuh dan besarnya sudah maksimal kemudian dipetik dengan menggunakan tangan. Pemanen dilakukan secara bertahap sampai tanggal 26 Juni 2009.

        Pemasaran jagung manis di Kalimantan Selatan Khususnya Binuang tidak menjadi masalah karena pedagang langsung ke kebun jagung. Luas lahan yang ditanami jagung manis di lahan Balai Besar Pertanian Binuang Kalimantan Selatan seluas panjang 72 m dan lebar 12 m = 864 m dengan hasil tongkol 1.455 tonggkol dengan harga antara Rp. 1000 - Rp. 1.100 = Rp. 1.526.000,-(satu juta lima ratus dua puluh enam ribu rupiah) rincian seperti pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Waktu panen, produksi dan harga jual jagung manis :

N0
Tanggal
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
Gambar 3. Tongkol jagung varitas Bonanza F1 yang panjangnya bisa sampai 25 cm
1
22 Juni 2009
505
1.100
555.500
2
22 Juni 2009
455
1.000
455.000
3
23 Juni 2009
125
1.100
137.500
4
23 Juni 2009
110
1.000
110.000
5
24 Juni 2009
80
1.100
88.000
6
24 Juni 2009
160
1.000
160.000
7
26 Juni 2009
20
1.000
20.000

T o t a l
1.455

1.526.000

        Kalau dikonversi ke satu ha 10.000 m : 864 m = 11,574 m. Dalam 1 ha dapat menghasilkan tonggkol 1.455 x 11,574 = 16.840 tonggkol dengan asumsi harga per tonggkol Rp 1.000 sehingga total hasil kotor yang diperoleh = Rp. 16.840.000,-(enam belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). Setelah tanaman jagung dipanen pertumbuhan kelapa yang ada tanaman sela jagung manis menunjukkan pertumbuhan yang sama baiknya dengan tanaman kelapa yang tidak ada tanaman jagungnya.

Selamat Mencoba, Semoga Sukses./ ekowsystem@yahoo.com
                                                     / gayabatam@yahoo.com



1 comment:

  1. jagungnya tumbuh subur, makasih panduan menanam jagungnya.

    ReplyDelete